Langsung ke konten utama

Konsep BCCT pada PAUD


Ada beberapa hal mengapa pendidikan perlu dimulai sedini mungkin, yaitu:
a.         Usia dini merupakan masa emas perkembangan (golden age).
b.        Perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia dini sangat pesat.
c.         Perkembangan kecerdasan memerlukan stimulasi dari lingkungan.
d.        Kurangnya stimulasi lingkungan menyebabkan perkembangan anak tidak optimal.
e.         Pendidikan merupakan lingkungan buatan yang dirancang secara sadar dan terencana dalam rangka mengembangkan potensi anak.

Metode “Beyond Center and Circle Time” sangat dibutuhkan bagi anak usia dini  adalah :
1.        Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
2.        Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu dirangsang untuk terus  berfikir secara aktif dgn menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal).
3.        Metode ini memandang bermain sbg wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.


Maksud metode “Beyond Center and Circle Time” dikembangkan adalah :
1.        Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
2.        Dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik.
3.        Merupakan pengembangan dari metode Montessori, HighScope, dan Reggio Emilio.
4.        Dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) Florida, USA.
5.        Dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari 25 tahun, baik utk anak normal maupun utk anak dg kebutuhan khusus.

Ciri-ciri dari Metode “Beyond Center and Circle Time”  adalah :
Pembelajarannya berpusat pada anak;
a.         Menempatkan setting lingkungan main sbg pijakan awal yang penting;
b.        Memberikan dukungan penuh kpd setiap anak utk aktif, kreatif, dan berani mengambil keputusan sendiri;
c.         Peran guru sbg fasilitator, motivator, dan evaluator;
d.        Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sbg pusat minat;
e.         Memiliki standar operasional prosedur yang baku;
f.          Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak main dilakukan dalam posisi duduk melingkar.


Contoh 1: Jadwal Kegiatan Harian (untuk Kelompok Anak Usia 2-6 Tahun)
Waktu
K e g i a t a n
07.00
Kedatangan Guru, penyiapan Sentra Kegiatan (pijakan lingkungan)
07.30
Penyambutan anak, bermain bebas, minum
08.00
Waktu di lingkaran I: (pijakan sebelum main: berceritera, mendiskusikan gagasan main, menyepakati aturan main, mengatur teman main)
08.30
Kegiatan Bermain di Sentra: (pijakan saat anak bermain: memberi waktu cukup untuk bermain, memberi penguatan prilaku positif, memperbaiki komunikasi, meningkatkan kemampuan hubungan sosial, evaluasi kemajuan anak, waktu minum).
10.00
Waktu di lingkaran II: (pijakan setelah main: meminta masing-masing anak untuk mengingat/menceritakan kembali pengalaman main)
10.30
Bersih-bersih, cuci tangan
10.40
Makan bekal bersama
11.00
Kegiatan penutup (mengingat kembali kegiatan hari ini, bernyanyi, bercerita, pesan-pesan, berdoa)
11.30
Anak-anak Pulang
11.40
Guru melengkapi catanan/laporan kegiatan harian
12.00
Guru diskusi: evaluasi kegiatan hari ini & rencana kegiatan hari berikutnya
13.00
Guru Pulang




Contoh 2: Jadwal Kegiatan Harian (untuk Kelompok Anak Usia 2-6 Tahun)
Waktu
K e g i a t a n
07.00
Kedatangan Guru, penyiapan Sentra Kegiatan (pijakan lingkungan)
07.30
Penyambutan anak, bermain bebas, minum
08.00
Waktu di lingkaran I: (pijakan sebelum main: berceritera, mendiskusikan gagasan main, menyepakati aturan main, mengatur teman main)
08.30
Kegiatan Bermain di Sentra: (pijakan saat anak bermain: memberi waktu cukup untuk bermain, memberi penguatan prilaku positif, memperbaiki komunikasi, meningkatkan kemampuan hubungan sosial, evaluasi kemajuan anak, waktu minum).
09.30
Bersih-bersih, cuci tangan
09.40
Makan bekal bersama
10.00
Waktu di lingkaran II sekaligus kegiatan penutup: (pijakan setelah main: meminta masing-masing anak untuk mengingat/menceritakan kembali pengalaman main, bernyanyi, pesan-pesan, berdoa)
11.00
Anak-anak Pulang
11.10
Guru merapikan tempat dan melengkapi catanan kegiatan harian
11.30
Guru diskusi: evaluasi kegiatan hari ini & rencana kegiatan hari berikutnya
12.00
Guru Pulang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

APE sebagai alat pendukung pembelajaran bagi anak usia dini

Menurut pendapat Prof.Dr.Soegeng Santoso mengenai APE yaitu : Segala sesuatu yang dapat  digunakan sebagai sarana/media untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak Manfaat APE yaitu : 1.       M embantu pertumbuhan fisik dan seluruh aspek perkembangan anak (Moral & Agama, Fisik, Kognitif, Bahasa, Sosial-Emosional). 2.      M endorong aktifitas bermain yang berkualitas dan munculnya bakat yang dimiliki anak. 3.      Melatih kemampuan motorik Stimulasi untuk motorik halus diperoleh saat anak menjumput mainannya, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerak-gerakkan mainannya, melempar, mengangkat, dan sebagainya.

Evaluasi Pembelajaran pada PAUD

Pendidikan A nak U sia D ini (PAUD) merupakan salah satu jenis kelembagaan pendidikan di Indonesia yang telah diatur dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 28 dari undang-undang tersebut diungkapkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan pada jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur formal adalah lembaga Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Atfal (RA) dan lembaga yang sederajat. Lembaga PAUD pada jalur non formal mencakup Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau lembaga sejenis. Adapun lembaga PAUD informal merupakan kegiatan PAUD yang dilaksanakan oleh keluarga. Kelompok Bermain sebagai salah satu bagian dari sistem pendidikan non formal juga harus mengacu pada program dan pelaksanaan pendidikan dengan landasan hukum seperti yang sudah disebutkan di atas. Hal tersebut mengharuskan pendidik Kelompok Bermain khususnya, tidak hanya melaksanakan pembelajaran akan teta

Standard Mendirikan Lembaga PAUD

Berdasarkan UU No. 20 Th 2003 Ttg Sisdiknas mengenai PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah : suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkem-bangan jasmani dan rohani  agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Jalur Penyelenggaraan PAUD (Pasal 28 UU No 20 Th 2003) Jalur  Pendidikan Formal Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain sederajat Jalur Pendidikan Nonformal  Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain sederajat Jalur Pendidikan Informal Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan Kapan Pendidikan Dimulai?